Benar-benar diluar perkiraan, itu yang saya alami.
Setelah menghadiri acara Blog Gathering yang diadakan IIDN dan Manulife serta
diberi kesempatan untuk bertemu dengan Mba Dinda Nawangwulan seorang survivor breast cancer, saya
pun jadi tergerak menuliskan kisah Titik Balik saya diaplikasi yang disediakan
oleh Fanpage Manulife. Entah mengapa melihat ketegaran dan keberanian Mba Dinda
di acara tersebut membuat saya termotivasi untuk menulis walau ada rasa ragu
ketika ingin menuliskan pengalaman saya ke fanpage tersebut. Tapi saya pun
menguatkan diri sendiri bahwa apa yang saya tulis semata-mata untuk berbagi
pengalaman dengan orang lain dan mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi untuk
membuat suatu perubahan yang lebih baik.
2 hari setelah menuliskan pengalaman di
fanpage Manulife tiba-tiba ada panggilan tidak dikenal di hp saya. Nomor
Jakarta !? Perasaan lagi ga apply buat kerjaan deh, batin saya saat itu.
Sedikit ragu-ragu saya menjawab panggilan tersebut. "Halo.. Dengan Mba
Yulia?" suara wanita dari seberang telepon menyapa. "Ia, saya
sendiri. Ini dengan siapa ya?" "Saya Bintang dari Titik Balik-Manulife
ingin mengundang Mba Yulia sebagai tamu untuk talkshow pada tanggal 30 Oktober 2013 di Female
radio. Apakah Mba berkenan untuk datang?"
Saat itu saya langsung menyanggupinya. Setelah mengakhiri pembicaraan saya baru tersadar. Heh, siapa saya sampai berani-beraninya menyanggupi untuk menjadi tamu untuk talkshow tersebut. Tiba-tiba saya mengalami tremor, gemetar rasanya membayangkan berbicara live disebuah radio ternama.
Saat itu saya langsung menyanggupinya. Setelah mengakhiri pembicaraan saya baru tersadar. Heh, siapa saya sampai berani-beraninya menyanggupi untuk menjadi tamu untuk talkshow tersebut. Tiba-tiba saya mengalami tremor, gemetar rasanya membayangkan berbicara live disebuah radio ternama.
Jangankan berbicara live, presentasi tugas
kuliah didepan umum saja saya sering grogi bukan kepalang. Tidak terbayang
rasanya harus berbicara langsung seperti itu.
Khawatir tidak memberikan hasil optimal selama
talkshow membuat saya memberanikan diri bertanya kepada Mba Lygia yang sudah
lebih dulu menjadi narasumber . Mba Lygia pun menenangkan saya bahwa selama
talkshow berlangsung kita akan dipandu oleh orang-orang yang ramah-ramah
dan baik hati. Mendengar penjelasan Mba Lygia membuat hati saya sedikit tenang
walau tetap deg-degan. Tibalah hari dimana acara talkshow akan berlangsung, dengan
menggunakan kendaraan umum saya menuju Female radio tempat Talkshow akan
diadakan. Selama perjalanan saya terus berkomunikasi dengan Mba Utari
membicarakan tentang urutan acara dan briefing sebelum talkshow dimulai. Pukul
16.35 sampailah saya di Female radio, berkenalan dengan mba Utari yang cantik,
berhubung dua narasumber belum datang karena terhadang kemacetan jakarta saya
pun izin sholat terlebih dahulu sekaligus menenangkan debaran hati. Selesai
sholat salah satu narasumber pun datang yaitu Mba Ratih Ibrahim. Ternyata Mba
Ratih Ibrahim ini seorang psikolog yang ternama di Jakarta serta narasumber
tetap di Female radio sedangkan Mba Felicia Gunawan adalah seorang VP di
Manulife Financial. Seketika saat itu juga jadi merasa minder, gimana ngga
minder wong satu acara dengan orang-orang hebat semua T__T daaaann... yang
bikin grogi lagi adalah urutan acara diubah karena Mba Felicia masih terjebak
macet. Saya pun harus menceritakan kisah saya sebagai ODAPUS (Orang dengan
LUPUS) terlebih dahulu yang seharusnya berada diakhir acara. Untunglah seperti
kata Mba Lygia orang-orangnya ramah-ramah sekali. Saya dibantu banyak oleh Mba
Raynia penyiar Female radio dan Mba Ratih ketika tidak mampu menjelaskan
sesuatu (thanks to Mba Raynia dan Mba Ratih ^^).
Satu jam lamanya talkshow berjalan diselingi lagu-lagu
membuat tidak terasa sama sekali karena ditemani oleh Mba Ratih, Mba Felicia
dan Mba Raynia yang ramah dan baik hati hingga akhir acara. Dari talkshow ini
saya mendapatkan banyak manfaat jika kita berada dalam keterpurukan jadikan itu
sebagai Titik Balik untuk menjadi lebih baik, jangan menyerah, jangan berputus
asa karena ALLAH SWT memberikan cobaan sesuai kemampuan hamba-NYA dan mungkin
orang-orang disekitar kita mengalami hal yang lebih buruk dari yang kita alami
namun bisa tetap bertahan, bangkit dan tersenyum menata masa depan yang lebih
baik. Setelah talkshow berakhir saya pun menyempatkan diri untuk berfoto-foto
dengan Mba Ratih dan Mba Felicia. Namun sayang sekali saya tidak sempat berfoto
dengan Mba Raynia karena waktu sudah menunjukkan pukul 18.10 sedangkan saya
harus segera kembali ke Bogor untuk bekerja. Pengalaman ini sungguh
sangat-sangat berharga buat saya dan pasti akan saya kenang selalu. Pengalaman
ini juga memotivasi saya untuk terus berusaha, berdoa, bekerja serta
menginspirasi orang-orang.
foto bersama mba Ratih dan mba Felicia |
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Bagi teman - teman yang selesai membaca, terima kasih untuk komentarnya. Author, amat menghargai saran dan kritik setelah membaca blog ini. Salam ^^