Siapa guru yang paling berkesan
buat teman-teman selama belajar menimba ilmu? Mungkin teman-teman ada yang
bilang Guru SD, Guru SMP, Guru SMA, atau Dosen. Kalau saya sendiri sih, guru
yang amat berkesan buat saya adalah Guru Fisika ketika SMP. Beliau mengajarkan
mata pelajaran yang menurut saya sangant sulit namun berkat bantuan beliau
pelajaran tersebut menjadi lebih mudah dimengerti. Selain itu Beliau tidak
hanya mengajarkan pelajaran fisika saja tapi juga mengajarkan nilai-nilai
kehidupan dan keagamaan pada kami murid-muridnya saat itu. Makanya saat itu
saya ngefans banget dengan beliau, walau pun ngefans tapi tetap aja nilai mata
pelajaran fisika saya ga istimewa-istimewa banget hehehe..
Hal inilah yang diangkat oleh
film “Little Big Master” yang mengambil latar belakang kehidupan di Hong kong . Diceritakan
Lui Wai-Hung yang diperankan oleh Miriam Yeung seorang Kepala Sekolah TK di
sekolah elite yang lebih memilih mengundurkan diri dari pekerjaannya karena
tekanan pihak yayasan dan orang tua murid. Hung merasa miris dengan mentalitas
anak-anak didiknya yang “dipaksa” belajar melebihi kapasitasnya sehingga banyak
dari anak didik Hung yang mengalami depresi.
Hung memilih mengundurkan diri
dan berencana mengadakan perjalanan keliling dunia bersama suaminya Dong perancang
museum yang diperankan Luis Koo. Selama menunggu dan mempersiapkan perjalanan
keliling dunia, Hung melakukan banyak kegiatan. Namun Hung melakukan semuanya
dengan hampa , salah satu adegan yang menggambarkan kekosongan jiwa Hung adalah
ketika dia menyediakan steak untuk Dong and it’s very-very raw hihihi ..
Hingga Hung melihat tayangan
berita tentang Taman Kanak-kanak Yuen Tin (TK) di pedesaan yang membutuhkan guru dan
pengawas sekolah. Permasalahannya adalah jika TK tersebut tidak mendapatkan
guru dan pengawas sekolah maka, TK akan ditutup. Selain itu karena
jumlah murid yang sedikit yaitu hanya 5 murid dan kesemuanya adalah masyarakat
yang tidak mampu, maka TK tersebut hanya mampu menggaji rendah Hung.
Melihat hal tersebut dan
wajah-wajah 5 anak-anak yang bersekolah di TK Yuen Tin membuat Hung merasa terpanggil.
Hung memutuskan untuk melamar menjadi guru dan pengawas sekolah di TK tersebut.
Mendengar hal ini Dong tentu saja khawatir, Dong yang tahu persis watak Hung khawatir
akan kesehatan Hung dan rencana perjalanan keliling dunia mereka yang terancam
batal. Namun Hung meyakinkan Dong kalau dia hanya membantu kelima anak-anak
tersebut dengan mencarikan sekolah yang lebih baik sebelum tahun ajaran baru
dimulai.
Tidak mudah buat Hung mengambil
hati anak-anak didiknya dan masyarakat sekitar. Siu set, Ka Ka, Chu chu, Kitty
dan Jennie (dua bersaudara yang berasal dari asia selatan) menolak keras
menerima Hung. Namun berkat perhatian, kesabaran dan kegigihan Hung kelima
anak-anak tersebut mulai menerima Hung . Hung sendiri setelah melihat kepolosan,
kecerdasan dan kesulitan mereka dalam menempuh pendidikan, makin bertambah
semangat untuk memberikan pendidikan yang terbaik pada kelima anak tersebut.
Tapi masih banyak hal yang harus
Hung lakukan seperti merencanakan kurikulum, perbaikan sekolah, membersihkan
toilet dan menjemput anak-anak tersebut. Hal yang mebuat saya miris dalam film
ini dan mungkin terjadi dikehidupan nyata adalah ketika kesusahan seseorang
dijadikan sebuah taruhan. Hal ini yang terjadi pada Hung, tanpa malu-malu
penduduk desa mengadakan taruhan apakah sekolah akan tetap berjalan atau tutup.
Meski demikian, Hung tetap semangat dan semakin jatuh cinta terhadap TK
tersebut.
Sebuah keberhasilan memang tidak
lepas dari ujian-ujian yang ada. Hung kembali dihadapkan permasalahan kekurang
murid untuk TK mereka karena Ka Ka anak yang paling besar sebentar lagi akan
lulus. Hung berusaha dengan para orang tua murid untuk mencari dan menambah
siswa baru. Berhasilkah Hung? Lalu bagaimana dengan Dong, apakah Dong akan
setuju Hung tetap menjadi Kepala Sekolah di TK Yuen Tin? Lalu bagaimana nasib
Siu Suet, Chu Chu serta Kitty dan Jennie? Apakah warga desa menerima Hung dan
TK Yuen Tin?
Film Sarat Makna Yang Menguras Air Mata
Seharusnya ya diawal film
dibilang sediakan tissue karena filmnya menguras air mata saat nonton bareng bersama Celestial Movie di Cinemaxx, Semanggi hehehehe... Selain menonton bersama-sama dengan teman-teman blogger beberapa yang hadir merupakan media. Jujur aja sih ini pertama kalinya saya menonton film Hong Kong dan ternyata saya jad I Love HK Movies banget.
Film ini
genrenya mirip dengan Laskar Pelangi namun mempunyai ciri khas tersendiri. Banyak
hal yang diajarkan dalam film ini, seperti belajar tentang berkomunikasi serta
memahami psikologis anak, tidak menyerah terhadap impian dan harus berusaha
untuk meraihnya. Selain itu diperlihatkan bagaimana tegar dan tabahnya kelima anak-anak
tersebut menghadapi kesulitan hidup yang membuat saya nangis ga kira-kira
karena terharu dengan ketabahan mereka.
Akting dari pemain-pemain “LittleBig Master” patut diacungi jempol. Karena mereka semua memainkan dengan pas dan
tidak berlebihan. Miriam Yeung sebagai
Hung memang sudah terkenal di Hongkong karena memenangkan 32nd Hong
Kong film awards pada penampilannya dalam “Love in the Buff”. Sedangkan untuk
Louis Koo amat terkenal di Asia dan memenangkan penghargaan internasional untuk
film “Election 2”. Pemeran kelima anak-anak yaitu Ho Yun-ying Winnie (Siu Set),
Keira Wang (Chu Chu), Fu Shun Ying (Ka Ka), Zaha Fatima (Kiki) dan Khan Nayab
(Jennie) terpilih dari 400 orang anak dalam kasting karena karakter mereka yang
menonjol, tidak terlihat bukan kalau film ini adalah pengalaman acting pertama
mereka.
Daripada saya berlama-lama cerita
tentang film “Little Big Master” lebih baik nonton langsung aja yuk di
Celestial Movie jam 8 malam tanggal 25 Oktober . Selain nyediain cemilan, jangan
lupa sediain tisu yang banyak ya karena filmnya benar-benar menguras air mata. Selamat menonton ^^
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Bagi teman - teman yang selesai membaca, terima kasih untuk komentarnya. Author, amat menghargai saran dan kritik setelah membaca blog ini. Salam ^^