Apasih hal yang
teman-teman ingat kalau mendengar kata Yogyakarta?
- Budaya
- Sultan
- AADC 2
- Wisata murah
- Homestay
terjangkau
- Dll, sebagainya
(anaknya males mikir ^0^)
Banyak sih
sebenarnya hal – hal yang identik dengan kota Yogyakarta. Makanya ngga heran
Yogyakarta menjadi salah satu tujuan wisata baik wisatawan lokal atau
internasional. Sayangnya, dari sekian banyak hal – hal yang identik dan menarik
tentang Yogyakarta, saya satu kali pun belum pernah menginjakkan kaki ke
Yogyakarta.
Bukannya ngga mau
ke Yogya, tapi entah kenapa setiap ada kesempatan untuk ke Yogya, saya selalu
gagal untuk kesana, baik karena ada pekerjaan maupun karena sakit atau
karena mantan. Jadi, saya selalu mupeng tingkat dewi kalau mendengar cerita
teman – teman yang bisa jalan – jalan ke Yogya.
Makanya saya excited banget ketika dapat kesempatan
untuk ke Yogyakarta bersama teman – teman blogger. 2 minggu sebelum berangkat,
saya, Mba Dwina, Mba Ikmar, Mba Waya dan Tante Tanti sudah kasak kusuk
menentukan itenary tempat wisata.
Jadwal menginap kami yang singkat, cuma 3 hari 3 malam, membuat kami benar –
benar pusing untuk menentukan itenary wisata
kami.
Niatnyah sih,
kami mau ke Telaga Biru dan Hutan Pinus. Tapi kami batalkan karena menurut
teman – teman yang tinggal di Yogya, saat itu kondisi Yogya sedang tidak
kondusif karena sering hujan saat sore hari. Sedangkan medan perjalanan yang
akan kami tempuh cukup sulit.
Akhirnya,
kami memutuskan untuk wisata di seputar
kota Yogya aja, daaan hampir semua tujuan wisata kami adalah tempat makan dan
minum (3 hari di Yogya BB naik 2 Kg, Ngga kebayang kalau seminggu di Yogya T-T).
Ini nih catatan
perjalanan saya ^0^
Tanggal 14
Oktober 2016
Setelah delay 3
jam, akhirnya kami mendarat sukses di bandara Adi Sucipto, Yogyakarta. Sampai
di bandara kami sudah ribut aja menentukan tempat wisata yang akan kami
kunjungi. Niatnya sih ingin mencoba nikmatnya kopi di Klinik Kopi. Eladalah,
malah pemilik dan staf klinik kopi ke Jakarta (kita ga berjodoh ya bang T-T)
Ya udah, kami
banting stir ke jalan prawirotaman untuk nyicip kopi yang ngga kalah ngehitz
yaitu Sellie Coffee. Jujur aja, saya awalnya ngga tau Sellie Coffee itu tempat
yang paling diincar oleh wisatawan lokal. Usut punya usut, ternyata, Sellie
Coffee merupakan tempat syuting AADC 2 dimana Cinta mengucapkan kata – kata
fenomenal “KAMU JAHAT!”
Ternyata kami
ngga salah pilih tempat, kopi yang enak ditemani dengan cemilan yang mantap
membuat malam pertama kami di Yogya jadi makin berkesan (eits, bukan malam yang
itu yaaaa.. ^-^). Setelah puas ngopi – ngopi cantik kami melanjutkan perjalanan
ke Gudeg Pawon.
Salah satu tempat
yang mesti –mesti banget untuk dikunjungin jika teman – teman ke Yogya. Kenapa?
Karena rasa gudeg, opor ayam, dan sambel krecek yang enak dan khas banget soalnya dimasak dengan kayu bakar. Cumaaaaaa..
teman – teman siapin kesabaran ekstra ya, soalnya selain jam buka gudeg pawon
yang ngga lazim (bukanya jam 22.00 malem kak -__-“) peminat gudeg pawon banyak banget, hingga
antrian pembelinya mengular hingga ke jalan.
Tapi.. semua itu
terbayarkan setelah mencicipi gudeg pawon yang endes apalagi kalau ditemani
wedang uwuh yang menghangatkan, makin nambah – nambah nikmatnya gudeg pawon
yang teman – teman santap.
Gudeg Pawon :
Seporsi sekitar 30 ribu
Sellie Kopi : 5000
– 25000 ribu
Tanggal 15
Oktober 2016
Puas mencoba kopi
dan gudeg di malam hari, paginya saya dan teman – teman langsung menuju pasar
Beringharjo. Iyes, kami udah siap beli batik nih kaka, buat keluarga dan teman
– teman tercinta (hazik ^0^). Murahnya batik, bikin teman – teman except Meeeh,
yes only Meeh (belum gajian soalnya T-T) kalap belanja.
Gimana ngga kalap
coba, di pasar Beringharjo tersedia hamparan asesoris yang murah, cuma sekitar
10 ribu atau baju batik anak – anak yang harganya cuma 20 ribuan. Eh, tapi ada
juga sih yang mahal, untuk itu teman – teman usahakan menawar dulu batik –
batik incaran teman – teman ya. Tapi, kalau teman – teman malas untuk menawar,
teman – teman bisa langsung menuju Mirota. Mirota adalah toko batik yang sering
menjual batik dengan harga yang hemat dikantong.
Cape nyari batik
– batik lucu, kami langsung menuju rumah makan Bu Ageng yang berada di
Prawirotaman yang ternyata dimiliki oleh seniman Butet Kertaradjasa. Makanannya
khas Indonesia banget dengan harga yang cukup terjangkau. Rumah makan Bu Ageng
ini, memajang foto – foto para pahlawan
loh, jadi buat pengunjung rumah makan ini, Foto – foto para pahlawan bisa jadi
tempat yang menarik untuk berfoto.
Puas makan
ditempat yang unik – unik, kami jadi penasaran mencoba tempat nongkrong anak
muda yang kekinian di Yogya yaitu Kali Milk. Ternyata, Kali Milk ini mirip
seperti Momo Milk yang ada di Bogor. Pengunjung yang berada di Kali Milk ini
rata – rata mahasiswa atau anak – anak sekolah yang berada di sekitar Kaliurang. Menu yang ditawarkan juga serupa dengan Momo Milk yaitu percampuran
antara masakan barat dan timur yang simple, namun interior dari Kali Milk ini cukup
nyaman dan oke loh buat foto – foto yang instragramable.
Rumah makan Bu
Ageng : Seporsi sekitar 20 – 35 ribu.
Kali Milk : Menjual
makanan western, dan asia, seporsi 20 – 40 ribu.
Minuman 15 – 25 ribu.
Pesona Jogja
Homestay
Semua wisata kota
yang saya dan teman – teman blogger tempuh ini ngga ada hitungan jam jika kami
kembali ke penginapan. Yup, penginapan yang saya dan teman – teman tempati ini
terletak ditengah kota yaitu Pesona Jogja Homestay.
Pesona Jogja
Homestay ini tertelak di Gang. Pandu no. 484, Celeban UH III, Umbulharjo
Yogyakarta. Konsep dari homestay ini memang menginginkan para tamu penginapan seolah - olah bagian (warga) dari kota Yogya. Sehingga wajar saja jika memudahkan teman – teman dalam berwisata kota seperti yang saya ceritakan di atas.
Di Pesona Jogja
Homestay sendiri terdiri dari 6 rumah besar yang memiliki nama – nama tempat
pariwisata di Yogya, salah satunya Borobudur yang saya dan teman – teman blogger
tempati. Di Borobudur ini memiliki kamar yang nyaman dan fasilitas yang lengkap
serta menyenangkan.
Seperti ;
Ruang tamu dan
ruang makan yang nyaman
Ruang tamu ini
terdiri dari sofa dan meja tamu, selain itu berdekatan dengan ruang makan yang
terdiri dari kursi kayu dan meja kaca oval. Di ruang tamu dan ruang makan ini
bisa ditempati 4 – 6 orang.
Dapur
Dapur di
Borobudur, menyediakan satu lemari es, dispenser dan beberapa peralatan makan
dan minum serta wasteful untuk mempermudah mencuci peralatan makan dan minum
yang kotor. Walaupun disediakan peralatan makan dan minum, teman – teman bisa
memesan makanan (terutama untuk breakfast) ke pengelola homestay.
Kamar
Ada 3 kamar yang
disediakan di rumah Borobudur, dan kamar utamanya terletak di bawah dan
memiliki kamar mandi dalam. Fasilitas yang disediakan pada kamar utama berupa,
double bed, ac, kamar mandi dalam, lemari, sandal rumah, tv, dan handuk. Sedangkan
untuk 2 kamar lainnya yang terletak di lantai dua, mempunyai fasilitas yang
tidak jauh beda dengan kamar utama, namun dengan letak kamar mandi yang berada
diluar kamar.
Teras
Teras yang
tersedia di rumah Borobudur terdiri dari dua tempat, yang pertama teras di
lantai bawah untuk menerima tamu, dan teras di lantai dua untuk melihat
pemandangan sekitar serta bisa digunakan untuk menjemur pakaian.
Yang paling enak
dari homestay Pesona Jogja adalah, teman – teman bisa menyewa per kamar dan
tetap mendapatkan pelayanan terbaik dari pengelola homestay (kalau teman –
teman kesini, harus kenal dengan mba Widhi ya, karena mba Widhi pengelola
homestay terbaik di Pesona Jogja ^0^).
Buat informasi
lebih lengkap teman – teman bisa mengunjungi website Pesona Jogja disini atau
memfollow akun instagram (@pesonajogja_homestay) serta twitter (@pesonajogja484) Pesona Jogja Homestay.
Blogger Gathering
Ngaku dosa deh,
saya sempat ngga ikut blogger gathering yang diadakan pada tanggal 15 Oktober.
Nah karena itu saya menunda kepulangan dan mengikuti doodle art class yang diadakan oleh
Tante Tanti Amelia pada tanggal 16 Oktober.
Ternyata, menurut
suhu Tante Tanti, menggambar/mewarnai/mendoodle (maafin, ga ketemu istilah yang
tepat) bisa menghilangkan stress dan juga menggambarkan alam bawah sadar kamu. Dan
menurut Tante Tanti, doodle buatan saya terlalu cari aman, bahkan dalam urusan
percintaan juga saya cari aman (eeaa tsurhat deh anaknya xD).
|
Doodle punya blogger lain ^^ |
Ok, skip cerita
tentang doodle saya, focus lagi ya ke pelajaran tentang doodle yang diberikan
Tante Tanti. Menurut Tante Tanti, tidak ada aturan khusus dalam membuat doodle.
Tidak diperlukan keahlian dalam menggambar, namun kamu harus sering berlatih
dalam membuat doodle. Selain itu, dalam membuat doodle, tidak boleh ada bagian
yang kosong agar enak dilihat mata.
Selesai mempelajari
doodle dari Tante Tanti, selesai pulalah perjalanan saya di kota Yogya. Saya dan
teman – teman blogger lainnya pun menyempatkan diri untuk berfoto – foto bersama
di halaman Pesona jogja Homestay (soalnya kapan lagi saya ketemu blogger hits
dari Yogya dan sekitarnya ^o^). Nah itu cerita
pengalaman pertama saya berlibur ke Yogya, rasanya kurang banget waktu yang saya
habiskan di Yogya dan di Pesona Jogja Homestay. Semoga saya bisa kembali lagi
ke kota Yogya dan berbagi cerita dengan teman – teman ^^