“Sudah menyiapkan dana apa aja
Dek untuk kedepan?” Begitu pertanyaan Uda saya, ketika berdua saja dalam
perjalanan pulang. Saya mengingat-ingat 11 tahun bekerja hingga sekarang,
apa-apa saja yang sudah terkumpul. Dan seketika saya panik, I have nothing!
Ternyata simpanan saya terdahulu
sudah habis terkuras untuk penelitian selama menyelesaikan tugas akhir kuliah.
Dan sekarang setelah saya hitung-hitung simpanan yang saya punya jauh dari
cukup. Trus aku kudu piye? (nangis dipojokkan)
Investasiku Masa Depanku dari Danareksa Investment Management (DIM)
Tanggal 23 Januari 2016 bertempat
di The Terrace Senayan National Golf Club, Danareksa
Investment Management (DIM) memberikan solusi dengan mengadakan acara Investasiku Masa Depanku. Danareksa
Investment Management (DIM) merupakan anak perusahaan PT. Danareksa yang
bergerak dibidang investasi dan berdiri dari tahun 1992. Kemudian di tahun 1996,
DIM meluncurkan produk-produk investasinya seperti Danareksa Melati, Danareksa
Mawar dan Danareksa Anggrek.
Saat acara berlangsung tamu
undangan termasuk saya, bisa mengecek seberapa sehat financial dan mengikuti
simulasi produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan. Ada 4 booth produk
investasi yang dikenalkan, lucunya penamaannya memakai hastag loh, seperti
#LiburanAsik #PendidikanAsik #PensiunAsik dan #InvestasiAsik.
Akibat pertanyaan Uda yang
menohok (Drama), saya langsung menuju booth #PensiunAsik. Di booth ini saya
jadi mengetahui financial saya ngga sehat karena banyak minusnya (nangis
dipojokkan) kemudian setelah mengikuti simulasi #PensiunAsik, saya jadi lebih paham
berapa dana yang perlu disisihkan perbulannya untuk pensiun nanti.
Teman-teman dari KEB sedang berkonsultasi untuk investasi yang cocok |
simulasi investasi dana pensiun |
Ternyata ga itu saja, acara
berlanjut dengan bincang santai bersama Farhan, Prita Gozie dan Wiko Harry Tanata
sebagai narasumber keuangan dan investasi. Selain narasumber yang kompeten,
acara yang dibawakan oleh Prabu Revolusi sebagai MC menjadi semakin menarik dan
interaktif.
Secara bergantian narasumber
bercerita tentang awal mula berinvestasi dan bagaimana cara memilih investasi.
Dimulai dengan Farhan MC dan Public Figure, yang bercerita tentang pengalamannya berpenghasilan dolar,
ketika masa krisis datang Farhan menjadi kaya mendadak karena melambungnya
nilai tukar dolar terhadap rupiah.
Namun seketika itu pula kontrak
Farhan diputus, kemudian Farhan mulai mencoba membeli saham IHSG atas saran
temannya karena tertarik dengan keuntungan yang bisa dicapai, 200 % dalam
setahun. Keuntungan yang tinggi tentu memiliki resiko yang tinggi, belajar dari
pengalaman tersebut Farhan mencari investasi yang resikonya manageable.
Salah satu keuntungan investasi
yang Farhan rasakan adalah ketika salah satu anaknya (almarhum) meninggal
dunia. Dana investasi yang telah Farhan siapkan untuk kesehatan anaknya amat
membantu ketika anaknya sakit, karena saat itu asuransi menolak menanggung
biaya penyakit anaknya.
Penyerahan sponsorship. sumber : dewi sulistiawaty |
Kemudian dilanjut dengan
pengalaman Prita Ghozie financial planner, blogger dan traveller. Terlahir dari
keluarga ekonom dan mengerti ekonomi, Prita mulai berinvestasi dari umur 19
tahun. Kedua orang tua Prita menanamkan pemahaman jika ingin sejahtera, Prita
harus mempunyai investasi. Karena pemahaman tersebut, Prita terbiasa membuat
pos-pos dana untuk investasi. Prita memberi pemaham bahwa investasi adalah alat
untuk mencapai tujuan, untuk itu alat tersebut tidak boleh digunakan selama
tujuan yang diinginkan belum tercapai.
Mengakhiri perbincangan, Wiko Harry
Tanata, Head Of Product Management Danareksa Investment Management dan penulis
buku berjudul Membangun Personal Wealth, memberikan pemahaman bahwa kedisiplinan dan
konsisten dalam berinvestasi membantu mencapai tujuan yang diinginkan. Selain
itu usahakan untuk menyisihkan minimal 20% pendapatan yang diterima untuk dana
berinvestasi dan pilih investasi dengan jangka waktu yang lebih panjang. Karena
selain keuntungan yang didapatkan lebih besar, dana yang disisihkan untuk
investasi jangka panjang relative lebih kecil.
Dari perbincangan santai dan
pengalaman narasumber, kira-kira berikut tips yang harus dilakukan dalam
berinvestasi.
1. Pahamilah produk investasi
yang akan dibeli. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat resiko dari produk
investasi serta kemampuan dalam berinvestasi.
2. Pilih perusahaan investasi
BUMN dan memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan.
3. Pilih produk return investasi
seperti saham, yang memberikan suku
bunga tidak lebih dari 30%
4. Harus disiplin untuk menyisihkan dana investasi perbulannya, jika kesulitan bisa
memberikan wewenang pada bank terkait untuk memotong saldo tiap bulannya.
Rasanya saya jadi tercerahkan (Thank God!) setelah mengikuti perbincangan santai ini, saya jadi tahu dan memulai menyusun
kembali rencana keuangan dan menyiapkan pos-pos investasi serta mengurangi gaya
hidup yang sebenarnya tidak saya butuhkan.
Oia, Danareksa ini mempunyai
simulasi investasi untuk pengunjung yang tertarik membeli produk investasi yang
sesuai sebelum bertransaksi secara online. Bagi teman-teman yang tertarik bisa
mengunjungi situs www.reksadana.danareksaonline.com
atau mengunjungi kantor Danareksa di Jl. Medan Merdeka Selatan No.14
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Bagi teman - teman yang selesai membaca, terima kasih untuk komentarnya. Author, amat menghargai saran dan kritik setelah membaca blog ini. Salam ^^