Pernah merasakan sakit kepala
sebelah yang dikenal dengan sebutan Migrain dan berpindah-pindah? Saya sering
sekali mengalami hal ini, terutama ketika bangun tidur. Ketika bangun tidur
dipagi hari, terkadang sakit kepala saya dimulai dari sebelah kiri kemudian
berpindah ke kepala sebelah kanan. Selain itu rasa sakitnya seperti menjalar
hingga ke mata, rasanya nyeri dan pedih sekali.
Dalam pikiran saya, ah mungkin migraine
biasa yang akan sembuh jika dibawa istirahat. Tapi, ternyata saya butuh waktu istirahat
yang cukup lama jika ingin sakit kepala ini berkurang. Hal ini tentu saja
membuat saya tidak produktif dalam bekerja, karena jika sakit kepala ini
menyerang saya jadi sensitive terhadap cahaya dan suara bising.
Akhirnya saya berkonsultasi dengan
teman saya yang berprofesi dokter. Menurut teman saya itu, saya bukan terkena migraine
melainkan Cluster Headache. Dalam pikiran saya, keren amat ya, sakit kepala
sampe ada cluster kayak perumahan aja ^^.
Teman saya menjelaskan kalau Cluster
Headache merupakan serangan sakit kepala umumnya karena nyeri yang parah dan
memiliki siklus serta periode tertentu. Biasanya dalam satu tahun pengidap
Cluster Headache akan mengalami berbagai serangan sakit kepala ini.
Credit : Skinsight.com |
Bagaimana membedakan Cluster Headache dengan sakit kepala biasa dan Migraine?
1. Mengalami nyeri mendadak dibelakang kepala atau di salah satu sekitar mata
2. Mata menjadi berat dan kelopak
mata sulit dibuka
3. Hidung terasa tersumbat atau
berair pada sisi yang terserang
4. Wajah jadi memerah ketika mengalami
Cluster Headache
5. Pupil mata mengecil
Namun terkadang penderita Cluster
Headache mengalami gelaja-gejala seperti penderita Migrain yaitu, mual,
fotophobia dan fonophobia.
Gambar Ilustrasi. Credit : epainassit.com |
Serangan sakit kepala yang
terjadi pada penderita Cluster Headache umumnya periodic yaitu sekitar 2-12
minggu, dan selama periode tersebut, penderita Cluster Headache bisa mengalami
sakit kepala 45-90 menit atau bisa 24 jam dalam sehari (ini yang sering saya
alami T_T). Serangan paling terparahnya adalah pagi hari sekitar jam 1-2 pagi
dan malam hari sebelum tidur. Karena serangan ini, umumnya penderita Cluster
Headache lebih suka menyendiri daripada dikeramaian. Tapi dalam kondisi
tertentu penderita Cluster Headache bisa berada dalam keramaian namun dengan kondisi
emosi yang tidak stabil.
Menyeramkan ya? Tapi sebenarnya
tidak membahayakan dan menyebabkan kematian. Hanya saja, jika sedang dalam periode,
Cluster Headache ini akan sangat mengganggu aktifitas dalam bekerja.
Oia, menurut teman saya, penyebab
Cluster Headache masih belum diketahui. Untuk itu teman saya, menyarankan saya untuk
memeriksakan diri ke Neurologis. Hal ini untuk memastikan Cluster Headache yang
saya alami apakah kronik atau bukan serta penanganan yang tepat untuk Cluster
Headache yang saya alami.
Berikut ini hal-hal yang dapat mengurangi sakit kepala ketika dalam periode Cluster Headache
1. Menghirup Oksigen 100%. Menurut teman saya, dengan menghirup oksigen 100 % nyeri yang disebabkan oleh Cluster Headache akan berkurang hingga 50-90%. Caranya dengan menggunakan sungkup dengan mengalirkan oksigen 100% dalam kapasitas 7 liter/menit.
2. Obat yang mengandung
Kortikosteroid seperti prednisone
3. Obat injeksi untuk migraine
yaitu Sumatriptan.
4. Obat ergotamine bisa berupa
inhaler atau injeksi.
Namun, untuk penggunaan
obat-obatan ini disarankan untuk berkonsultasi dengan Neurologis karena
pemberian obat-obatan ini harus dalam pengawasan dokter.
Berhubung saya belum konsultasi
ke Neurologis saya belum bisa bercerita banyak bagaimana penanganan Cluster Headache
dan cara pencegahannya. Semoga sedikit informasi tentang Cluster Headache ini
bermanfaat ^^.
sumber : hsilkma.blogspot.co.id
Dirimu suka begini? Haduhhhhh, gih berobat. Mumpung masih muda, banyak hal yang bisa dicari untuk bikin sembuh. Perhatiin deh makanannya, khususnya yang pake MSG. Aku suka pusing klo makan sesuatu yang kebanyakan MSGnya.
BalasHapusIya lumayan suka begini ^^ iya nih klo MSG suka ga ketauan ada dimakanan kalau ga buat sendiri.
BalasHapus