Pernah mendengar kalimat – kalimat
familiar berikut ketika menstruasi? “Jangan keramas!” “Jangan potong kuku!”
“Minum kola aja biar menstruasinya lancar.” Kalau pernah berarti kita seumuran
(hihihi..^^) atau teman – teman khususnya perempuan, pasti pernah mengalami
menstruasi dengan rasa sakit yang hebat. Lalu bagaimana solusinya?
Semua hal tadi, secara detail dibahas
dalam acara Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia (HKM), yang diperingati setiap
tanggal 28 Mei 2017. Baru taukan kalau ada Hari Kebersihan Menstruasi (sama
saya juga baru tau ^o^), rata – rata semua orang, termasuk saya baru menyadari
kalau ada perayaan Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia.
Hari Kebersihan Menstruasi, diadakan
pada tanggal 28 Mei karena mengikuti jadwal siklus menstruasi yaitu 28 hari dan
dipilih pada bulan Mei, karena rata – rata perempuan mengalami menstruasi
selama 5 hari.
Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia diperingati
sebagai wujud kepedulian Kementerian Kesehatan dan Mundhipharma Indonesia terhadap
generasi muda. Acara yang diadakan di Penang Bistro Oakwood, Jakarta, pada
tanggal 31 Mei 20117, dihadiri oleh dr. Eni Gustina, MPH dan dr. Botefilia
Budiman, SpOG KFER serta Bapak Adi Prabowo Manager Consumer Health Mundhipharma
Indonesia.
Kenapa sih sampai hari Kesehatan
Menstruasi diadakan? Karena hal ini penting banget buat perempuan, untuk
mengajarkan pentingnya menjaga kebersihan saat sedang menstruasi.
Kenapa sih penting banget menjaga
kebersihan saat menstruasi? Karena dengan menjaga kebersihan saat menstruasi,
akan membantu menjaga kesehatan organ kewanitaan.
Yuk kita flashback dulu sebelum masuk ke penjelasan betapa pentingnya
menjaga kebersihan saat menstruasi. Ingat saat – saat pertama kali menstruasi? Biasanya,
remaja perempuan ketika menstruasi pertama kali diumur 10 – 15 tahun, dan
seringnya mengalami hal – hal yang tidak menyenangkan seperti sulitnya mencari tempat
toilet yang bersih ketika berada di sekolah.
Salah satu pengalaman yang saya ingat
ketika teman – teman saya menstruasi pada masa SD dan SMP, mereka sering sekali
kesulitan untuk mencari toilet yang bersih. Rata – rata pada saat itu, toilet
anak – anak perempuan selain kotor, juga tidak memiliki air yang bersih
(kebayang ya gimana stressnya teman – teman yang sedang menstruasi ketika ingin
mengganti pembalut dan membersihkan diri T-T).
Karena hal tersebut, teman – teman perempuan
saya jarang yang mengganti pembalutnya di sekolah. Mereka lebih suka menunggu
jam pulang untuk menggantinya di rumah atau izin setengah hari agar tidak
sekolah dengan berbagai alasan.
Kalaupun terpaksa harus mengganti di
sekolah, teman – teman saya kesulitan membersihkan diri dan membuang pembalut
sisa bekas pakai. (ada beberapa teman yang membawa sisa bekas pembalutnya dan
membuangnya di rumah, kasian ya).
Selain sulitnya mencari toilet yang
bersih, teman – teman perempuan saya dulu juga jadi lebih sensitif ketika
sedang menstruasi. Selain sensitif karena Pre-Menstrual Syndrome (PMS), juga
sensitif karena ada beberapa anak laki – laki yang belum paham
tentang menstruasi melakukan bullying (bullying yang dilakukan biasanya dalam
bentuk verbal berupa ejekan, seperti mengeluarkan bau tidak sedap atau darah
menstruasi yang tembus ke pakaian).
Beberapa pengalaman teman – teman
saya, ternyata masih berlanjut kepada remaja perempuan sekarang dan menurut dr.
Eni Gustina, MPH, karena permasalahan tersebut, 1 dari 6 anak perempuan
terpaksa tidak masuk sekolah selama satu hari atau lebih, pada saat mereka
menstruasi (hasil penelitian Unicef di Indonesia pada tahun 2015).
Dampak dari permasalahan di atas
sangat serius, selain mengganggu pendidikan dan lingkungan sosial pada anak
perempuan, juga dapat mengganggu kesehatan pada organ reproduksi perempuan.
Makanya dr. Eni sebagai perwakilan
dari Kementerian Kesehatan mengenalkan Manajamen Kebersihan Menstruasi (MKM).
MKM ini meliputi pengelolaan kebersihan dan kesehatan perempuan pada saat
menstruasi.
Pengelolaan kebersihan dan kesehatan menstruasi
ini tidak hanya melibatkan guru di sekolah namun juga orangtua di rumah. Peran
guru di sekolah adalah menyampaikan materi kebersihan menstruasi sebagai bagian
dalam pelajaran kesehatan reproduksi.
Selain itu, sekolah juga wajib melakukan
pendidikan dan pembinaan kesehatan di sekolah. Pendidikan kesehatan sekolah
meliputi informasi mengenai kesehatan reproduksi dan menstruasi, sedangkan
pembinaan kesehatan sekolah terdiri dari penerapan Hygiene dan sanitasi di sekolah
serta menciptakan kawasan bebas bullying.
Sekolah juga harus menyediakan Unit
Kesehatan Sekolah (UKS) yang memiliki fasilitas sesuai dengan MKM sebagai
bagian dari pelayanan kesehatan di sekolah.
UKS yang sesuai dengan MKM yaitu :
-
Menyediakan
pembalut
-
Menyediakan
Obat pereda rasa nyeri
-
Menyediakan
tablet Fe bagi remaja putri
- Melakukan
pemeriksaan berkala yang meliputi penilaian kesehatan reproduksi termasuk masalah
menstruasi
Selain UKS, sekolah juga harus
memperhatikan toilet. Toilet sekolah yang memperhatikan MKM sebaiknya, sebagai
berikut :
- Toilet
perempuan dan laki – laki terpisah, kondisi bersih, tersedia air bersih yang
cukup untuk membersihkan diri dan bisa dikunci dari dalam
-
Tersedia
cermin di dalam toilet
-
Tersedia
pembalut dan tempat sampah
-
Tersedia
tempat sarana cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
Selain peran para guru di sekolah,
peran orang tua, khususnya Ibu amat penting dalam memberikan rujukan informasi
yang benar kepada anak perempuan yang sedang menstruasi.
Faktanya, masih banyak orang tua memberikan informasi
berupa mitos seputar menstruasi. Selain itu, orang tua juga wajib memberikan
pemahaman kepada anak laki – laki tentang menstruasi, hal ini bertujuan agar
anak laki – laki dapat menghormati anak perempuan yang sedang menstruasi.
Mitos dan Fakta Seputar
Menstruasi
|
|
Mitos
|
Fakta
|
Anak perempuan yang sedang
menstruasi tidak boleh beraktifitas fisik.
|
Anak perempuan yang sedang
menstruasi boleh beraktifitas dengan diimbangi asupan gizi dan vitamin yang
cukup seperti tablet Fe dan mengkonsumsi daging.
|
Tidak boleh menggunting kuku,
memotong dan mencuci rambut.
|
Menjaga kebersihan saat menstruasi
justru dianjurkan, agar badan terasa bersih dan segar.
|
Mencuci pembalut bekas pakai
|
Mencuci pembalut bekas pakai bisa
dilakukan jika pembalut berbahan dasar kain. Tapi, jika pembalut terdiri gel
dan kapas, pembalut tersebut tidak perlu dicuci.
|
Minum kola untuk melancarkan
menstruasi.
|
Meminum kola tidak mempengaruhi
kelancaran menstruasi. Menstruasi dapat berjalan lancar jika rutin melakukan
olahraga, istirahat yang cukup dan menghindari mengkonsumsi makanan yang
mempengaruhi hormon estrogen.
|
Menstruasi, merupakan salah satu
anugerah dari Tuhan. Jika kita mengalami menstruasi tanda bahwa hormon kewanitaan
sedang berjalan secara normal. dr. Botefilia membagi kisah mengenai salah satu
pasiennya yang tidak memiliki kromosom xx sehingga tidak mengalami menstruasi
dan setelah diselidiki secara mendalam, ternyata pasien tersebut juga tidak
memiliki organ reproduksi secara lengkap.
Untuk itu kita harus bersyukur,
dengan cara menjaga kebersihan selama menstruasi. Menstruasi normal mempunyai
siklus 1x dalam 1 bulan dengan interval 21 – 35 hari. Lamanya menstruasi,
tergantung dengan kesehatan dan hormon.
Umumnya menstruasi terjadi 3 – 7 hari
dengan darah menstruasi yang dikeluar sekitar 25 – 60 mL, namun jika kurang
dari 2 hari dan lebih dari 7 hari, jangan sungkan untuk memeriksakan diri ke
ginekologi.
Apa akibat yang ditanggung anak
perempuan jika sekolah dan orang tua tidak menerapkan MKM?
Menurut dr. Botefilia, SPOG KFER,
jika sekolah dan orang tua tidak menerapkan MKM, akan banyak permasalahan kesehatan
organ reproduksi yang bisa terjadi pada anak perempuan. Permasalahan yang ditemukan
umumnya merupakan kasus infeksi akibat terganggunya keseimbangan pH pada area
kewanitaan seperti keputihan, gatal – gatal, perih, dan sebagainya.
Infeksi yang berulang pada area
kewanitaan dapat menimbulkan infeksi panggul, infeksi saluran kencing,
infertilitas, kanker serviks, kerusakan sistem imun tubuh, dan infeksi
menyeluruh (sepsis).
Infeksi pada area kewanitaan dapat
dicegah secara alami. dr. Botefilia menjelaskan, bahwa alat kelamin wanita
memiliki pencegah infeksi yang letaknya berada di vagina. Ketika ada bakteri,
jamur dan kuman disekitar vagina, secara otomatis vagina mengeluarkan cairan
asam untuk membunuh bakteri, jamur, dan kuman tersebut.
credit : Mayoclinic.org |
Selain cairan asam yang dikeluarkan
vagina, cervix juga berperan penting untuk menghambat terjadinya infeksi. Cervix,
berperan untuk menutup laju bakteri, jamur, dan kuman menuju uterus.
Namun, cervix akan terbuka selama
masa menstruasi, sebagai jalan keluar darah. Menurut dr. Botefilia, jika kita
tidak menjaga kebersihan saat menstruasi (darah merupakan media terbaik untuk
bakteri, jamur dan kuman berkembang biak karena banyak mengandung protein)
maka, bakteri, jamur dan kuman akan cepat berkembang biak dan mudah masuk ke
uterus karena cervix terbuka.
Hal ini tentu saja bisa menyebabkan infeksi
hingga kanker pada cervix (kanker cervix merupakan pembunuh no 1 setelah kanker
payudara di Indonesia) maupun uterus (serem ya T-T). Makanya, selain menjaga
kebersihan saat menstruasi, bagi pasutri yang sudah menikah, dilarang
berhubungan intim jika sang istri sedang menstruasi.
Oia, selain vagina dan cervix,
endometrium juga berfungsi untuk melindungi organ kewanitaan dengan cara
mengeluarkan darah menstruasi setiap bulan.
Untuk itu, dr. Botefilia membagi tips
untuk menjaga kesehatan vagina, sebagai berikut :
1. Mengganti pembalut secara berkala
maksimal 3 – 4 jam sekali
2. Tidak mengenakan panty perfume
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
menggunakan pembalut
4. Periksa ke Ginekologi minimal 1 tahun
sekali
5. Menggunakan underwear dari katun
6. Membasuh area intim dari depan ke
belakang dan dikeringkan dengan baik
7. Menggunakan pembersih antiseptic kewanitaan
yang mempertahankan pH vagina yang sehat (ph vagina normal sekitar 3,5 – 4)
Sejalan dengan tips yang diberikan
oleh dr. Botefilia, Bapak Adi Prabowo, Manager Consumer Health Mundhipharma
Indonesia, memberikan tips ketika memilih pembersih antiseptic kewanitaan, yaitu :
-
Pilih
pembersih area kewanitaan yang tidak mengandung parfum
- Pilih
pembersih area kewanitaan yang tidak menggunakan penambahan pengawet dan zat
aktif yang dilarang
- Pilih
pembersih area kewanitaan yang mengurangi bakteri buruk namun tetap
mempertahankan dan mengembalikan kondisi flora bakteri natural
pembersih antiseptik area kewanitaan yang mengandung Povidone - Iodine |
Dari tips – tips tersebut, Povidone – Iodine merupakan zat aktif yang mampu mengurangi bakteri buruk dan tetap mempertahankan serta mengembalikan kondisi flora bakteri natural area kewanitaan. Karena memiliki spectrum yang luas, Povidone – Iodine paling efektif menghadapi beragam pathogen (bakteri, virus dan jamur).
Setelah membaca post ini, saya harap
teman – teman dapat lebih aware menjaga kebersihan ketika sedang menstruasi dan
membagikan informasi ini kepada yang membutuhkan terutama kepada remaja
perempuan.
Semoga bermanfaat ^^.
makasih infonya yuli.. baru tau ada HKM sedunia :)
BalasHapusSama Des, aku juga baru tau
BalasHapusnah toilet itulah yang banyak bermasalah ya, banyak toilet yang kotor terus ga ada sarana tempat sampah dll
BalasHapusIya mba, jangan kan di sekolah, di tempat fasilitas umum kebersihan toilet masih jauh di bawah standar yang ada
Hapus