lifestyle ·
random ·
Travel
2 komentar
3D2N at Chinatown, Singapore Part One
Selasa, Februari 26, 2019
Gimana rasanya bermalam di Chinatown Singapura?
Bagi Aku, walau cuma sebentar, rasanya cukup menyenangkan. Lalu kalian pasti bertanya – tanya kenapa ngga menginap di daerah Little India atau Geylang? Kan lebih ramah untuk muslimah.
Bukannya ngga mau mencoba di Little India atau Geylang, tapi lebih tepatnya tidak sengaja. Karena teman seperjalanan Aku, Nungki, memilih Hostel yang ada disekitar Chinatown agar lebih dekat dengan café impiannya yaitu Central Perk.
Jadi gimana ceritanya? Yuk ikutin cerita perjalanan Aku.
Bagi Aku, walau cuma sebentar, rasanya cukup menyenangkan. Lalu kalian pasti bertanya – tanya kenapa ngga menginap di daerah Little India atau Geylang? Kan lebih ramah untuk muslimah.
Bukannya ngga mau mencoba di Little India atau Geylang, tapi lebih tepatnya tidak sengaja. Karena teman seperjalanan Aku, Nungki, memilih Hostel yang ada disekitar Chinatown agar lebih dekat dengan café impiannya yaitu Central Perk.
Jadi gimana ceritanya? Yuk ikutin cerita perjalanan Aku.
Day One
Entah karena excited atau takut macet menuju bandara SIA (Soekarno Hatta International Airport), Aku memaksa Nungki untuk berangkat lebih awal. Nungki sendiri misuh – misuh karena Aku memaksa berangkat lebih awal (FYI penerbangan jam 11, tapi Aku memaksa untuk berangkat jam 7 pagi xD), alasannya sih karena Dia bukan orang yang terbiasa bangun pagi. Walau begitu, Dia tetap menyetujui untuk berangkat lebih awal.
Namun ada sedikit drama saat Kami akan berangkat. Hampir semua driver online menolak mengantarkan Kami ke Bandara karena biaya yang ditunjukkan di aplikasi lebih murah dari perhitungan driver. Padahal sih kami nantinya akan memberikan tips lebih kalau driver mau mengantarkan Kami. Tapi ya, mungkin bukan rejeki untuk drivernya ^0^.
Long story short, Kami tiba di Bandara SIA jam 8 pagi dan harus menunggu 2 jam lebih untuk berangkat, dan selama 1 jam lebih 15 menit penerbangan, akhirnya Kami sampai juga di terminal 3, Bandara Changi. Di sini, terkuak suatu rahasia yang mengejutkan. Tapi, Aku mau cerita dulu alasan Aku mau pergi ke Singapura bersama Nungki. Sebelumnya, Aku belum pernah pergi keluar negeri untuk jalan – jalan kecuali dinas (itupun hanya satu kali ketika ke Thailand), dan karena itu Ada 2 alasan kenapa aku mau pergi ke Singapura bersama Nungki :
1. Karena Saudaraku tinggal di Singapura
2. Karena aku pikir, Nungki sudah pernah ke Singapura.
Ternyata, alasan kedua salah total! Nungki pun sama seperti Aku, baru pertama kali menginjakkan kaki ke Singapura. Jadilah 3 jam kami duduk manis di Ya kun Kaya Toast terminal 3 bandara Changi, makan siang sambil membuka google maps untuk melihat petunjuk jalan menuju Hostel kami yaitu Beary Best Hostel (untung Ama – amanya baik, Kami ngga diusir karena kelamaan duduk disana xD).
Setelah Kami mengecek google maps rute mana yang paling dekat menuju hostel, akhirnya kami memutuskan untuk naik MRT dari Stasion CG2, East West line – Tanah Merah menuju Expo untuk transit ke Downtown line-Bukit Panjang yang berakhir di Chinatown MRT.
Tadinya, Kami sempat berpikir untuk explore terminal 3. Namun, karena dijadwal ittenary, Kami akan mengunjungi café Central Perk jam 7 malam, sedangkan pukul 15.00 kami masih di bandara, dan butuh istirhat untuk meluruskan kaki, akhirnya kami membatalkan niat tersebut.
Oia, buat teman – teman yang sudah pernah pergi ke Singapura. Pasti paham, untuk naik kendaraan umum di Singapura membutuhkan kartu EZ trip yang harganya bisa disesuaikan dengan transportasi yang akan kita naiki serta lamanya kita tinggal di Singapura, dan nantinya saldo dari kartu tersebut bisa kita refund kembali.
EZ trip plus |
Awalnya, kami akan membeli kartu trip perjalanan yang bisa direfund (maklumlah sobat misqueen, 3 -6 sgd aja udah bisa makan berat yang enak xD), namun abang penjualnya bilang kalau mereka tidak punya/tidak produksi kartu tersebut dan menawarkan kartu EZ link plus, yang tidak ada masa aktif kartunya.
Jadi, jika saldo dalam kartu tersebut habis, teman – teman dapat mengisi ulang di Sevel terdekat. Tapi, saldo yang tersisa tidak bisa kami refund. Karena tidak punya pilihan lain, akhirnya terpaksa kami membeli kartu tersebut.
Walau Kami sudah menggunakan google maps akankah Kami sampai dengan selamat di Hostel dan bisa pergi ke Central Perk? Cerita selanjutnya akan Aku lanjutkan di 3D2N at Chinatown Singapore Part Two, ya ^^.
Cost 1 :
Grab car/Gojek ke Bandara + Tol : Rp. 180.000
Kartu EZ link : 33 SDG
Makan di Kayakun : 6 SGD